"The LORD bless thee, and keep thee; The LORD make his face shine upon thee, and be gracious unto thee; The LORD lift up his countenance upon thee, and give thee peace."

Jumat, 15 Desember 2017

HOLY, HOLY, HOLY - JPCC Worship



Holy, Holy, Holy (Suci, Suci, Suci)

Holy, holy, holy
Lord God Almighty
Early in the morning our song shall rise to Thee

Holy, holy, holy
Merciful and mighty
God in three Persons blessed Trinity

Suci, suci, suci
Tuhan mahakuasa
Dikau kami puji di pagi yang teduh

Suci, suci, suci
Murah dan perkasa
Allah Tritunggal agung nama-Mu

Chorus:
S'gala pujian bagi-Mu
Seg'nap nafas muliakan-Mu
Surga bumi kan berseru
Kuduslah Tuhan nama-Mu

Suci, suci, suci
Kaum kudus tersungkur
Di depan tahta-Mu memb'ri mahkota-Nya

Segenap malaikat
Sujud menyembah-Mu
Tuhan, yang ada s'lama-lamanya



Rabu, 13 Desember 2017

Tuhan Tidak Bisa Tidak Menepati Janji-Nya


Bacaan Hari Ini
Mazmur 12:1-9
12:1 Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Yang kedelapan. Mazmur Daud.
12:2 Tolonglah kiranya, TUHAN, sebab orang saleh telah habis, telah lenyap orang-orang yang setia dari antara anak-anak manusia.
12:3 Mereka berkata dusta, yang seorang kepada yang lain, mereka berkata dengan bibir yang manis dan hati yang bercabang.
12:4 Biarlah TUHAN mengerat segala bibir yang manis dan setiap lidah yang bercakap besar,
12:5 dari mereka yang berkata: "Dengan lidah kami, kami menang! Bibir kami menyokong kami! Siapakah tuan atas kami?"
12:6 Oleh karena penindasan terhadap orang-orang yang lemah, oleh karena keluhan orang-orang miskin, sekarang juga Aku bangkit, firman TUHAN; Aku memberi keselamatan kepada orang yang menghauskannya.
12:7 Janji TUHAN adalah janji yang murni, bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah.
12:8 Engkau, TUHAN, yang akan menepatinya, Engkau akan menjaga kami senantiasa terhadap angkatan ini.
12:9 Orang-orang fasik berjalan ke mana-mana, sementara kebusukan muncul di antara anak-anak manusia.


Rhema Hari Ini
Mazmur 12:7
"Janji TUHAN adalah janji yang murni, bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah."

Suatu hari, seorang spesialis kanker terkemuka bernama Dr. Mark diundang ke sebuah konferensi di luar kota untuk menerima penghargaan di bidang riset medis. Saat terbang ke tempat tujuannya, tiba-tiba pesawatnya mengalami gangguan teknis dan mendarat darurat di kota terdekat. Kuatir terlambat, Dr. Mark menyewa mobil. Namun, tiba-tiba badai menghadang dan ia tersesat. Tak lama kemudian, terlihat satu-satunya rumah penduduk sepanjang perjalanannya. Wanita pemilik rumah itu pun mengizinkannya berlindung di rumahnya. Selama beristirahat, ia melihat wanita tersebut terus berdoa di samping tubuh anaknya yang terbaring lemah. Lalu wanita itu bercerita bahwa anaknya menderita kanker yang langka dan hanya ada satu dokter yang dapat mengobatinya. Namanya Dr. Mark. Namun wanita itu tidak mampu untuk membayar dokter itu, dan lagi ia tinggal di kota yang sangat jauh. Wanita menambahkan, sejauh ini memang Tuhan belum menjawab doanya, tetapi suatu hari Tuhan pasti menciptakan jalan keluar. Dan malam itu, Tuhan sudah menjawab doa wanita ini!

Saat ini, mungkin kita juga sudah berdoa puluhan kali dan tak henti-hentinya menangis setiap malam. Kita serukan semua pergumulan kita, berharap Tuhan bukakan jalan. Namun, ketika jawaban tak kunjung datang, kita mulai mengeluh, dan merasa Tuhan tidak peduli serta tidak menepati janjinya. Di tengah pertarungan iman, kita pun memilih untuk menyerah.

Namun, sebelum mengambil kesimpulan yang dapat menggugurkan berkat dan rencana Tuhan atas hidup kita, ada baiknya kita meneguhkan kembali iman kita. Terlebih dalam masa Natal ini, Tuhan mengingatkan kita untuk terus memegang janji-Nya dan jangan pernah melepaskannya. Percayalah, Tuhan tak pernah ingkar janji. Dia tidak mungkin berdusta. Tuhan Yesus yang rela merendahkan diri dan dilahirkan sebagai manusia di kandang domba, sudah cukup menjadi bukti bahwa Dia bersungguh-sungguh dengan kita dan janji-Nya kepada setiap kita.

Renungan
PERCAYALAH akan JANJI TUHAN dalam hidup kita, sebab Dia adalah Tuhan yang TIDAK BISA TIDAK menepati janji-Nya.

Aplikasi
  1. Apakah saat ini hati Anda sedang diliputi keraguan akan penggenapan janji-Nya?
  2. Menurut Anda, mengapa Tuhan tidak bisa tidak menepati janji-Nya?
  3. Komitmen apa yang bisa Anda ambil untuk percaya penuh kepada-Nya?

Doa Untuk Hari Ini
“Bapa, terima kasih untuk kebesaran-Mu. Engkau Allah yang tak pernah ingkar janji. Teguhkan hati kami lebih lagi Tuhan, sehingga kami punya iman yang tak tergoyahkan oleh masalah apa pun. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.”


Sumber:  Renungan Harian GBI Keluarga Allah 13Des17


Tuhan Yesus memberkati.

TAKARAN TUHAN vs. TAKARAN MANUSIA


Bacaan Hari Ini
Yosua 23:6-16
23:6 Kuatkanlah benar-benar hatimu dalam memelihara dan melakukan segala yang tertulis dalam kitab hukum Musa, supaya kamu jangan menyimpang ke kanan atau ke kiri,
23:7 dan supaya kamu jangan bergaul dengan bangsa-bangsa yang masih tinggal di antaramu itu, serta mengakui nama allah mereka dan bersumpah demi nama itu, dan beribadah atau sujud menyembah kepada mereka.
23:8 Tetapi kamu harus berpaut pada TUHAN, Allahmu, seperti yang kamu lakukan sampai sekarang.
23:9 Bukankah TUHAN telah menghalau bangsa-bangsa yang besar dan kuat dari depanmu, dan akan kamu ini, seorang pun tidak ada yang tahan menghadapi kamu sampai sekarang.
23:10 Satu orang saja dari pada kamu dapat mengejar seribu orang, sebab TUHAN Allahmu, Dialah yang berperang bagi kamu, seperti yang dijanjikan-Nya kepadamu.
23:11 Maka demi nyawamu, bertekunlah mengasihi TUHAN, Allahmu.
23:12 Sebab jika kamu berbalik dan berpaut kepada sisa bangsa-bangsa ini yang masih tinggal di antara kamu, kawin-mengawin dengan mereka serta bergaul dengan mereka dan mereka dengan kamu,
23:13 maka ketahuilah dengan sesungguhnya, bahwa TUHAN, Allahmu, tidak akan menghalau lagi bangsa-bangsa itu dari depanmu. Tetapi mereka akan menjadi perangkap dan jerat bagimu, menjadi cambuk pada lambungmu dan duri di matamu, sampai kamu binasa dari tanah yang baik ini, yang telah diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu.
23:14 Maka sekarang, sebentar lagi aku akan menempuh jalan segala yang fana. Sebab itu insaflah dengan segenap hatimu dan segenap jiwamu, bahwa satu pun dari segala yang baik yang telah dijanjikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, tidak ada yang tidak dipenuhi. Semuanya telah digenapi bagimu. Tidak ada satu pun yang tidak dipenuhi.
23:15 Tetapi seperti telah datang atas kamu segala yang baik, yang telah dijanjikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, demikianlah TUHAN akan mendatangkan atas kamu segala yang tidak baik sampai Ia telah memusnahkan kamu dari tanah yang baik ini, yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu,
23:16 apabila kamu melangkahi perjanjian, yang telah diperintahkan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, dan pergi beribadah kepada allah lain dan sujud menyembah kepada mereka. Maka murka TUHAN akan bangkit terhadap kamu, sehingga kamu segera binasa dari negeri yang baik, yang telah diberikan-Nya kepadamu."

Rhema Hari Ini
Yosua 23:14b
"Sebab itu insaflah dengan segenap hatimu dan segenap jiwamu, bahwa satupun dari segala yang baik yang telah dijanjikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, tidak ada yang tidak dipenuhi. Semuanya telah digenapi bagimu. Tidak ada satupun yang tidak dipenuhi."

Sepasang pengantin baru sedang berkeliling di beberapa kompleks perumahan guna mencari rumah baru untuk mereka tinggali. Mereka pun menemui banyak sales marketing dari beberapa developer dan ada berbagai macam tawaran bonus yang juga mereka terima. Namun, ketika akhirnya transaksi dilakukan dengan satu developer pilihan mereka, dengan 1001 alasan, tidak semua bonus yang dijanjikan mereka dapatkan. Hal ini membuktikan bahwa tidak semua perkataan maupun janji manusia itu apa adanya. Sering kali yang kita dapatkan adalah ‘ada apanya’. Kita diminta melakukan ini-itu agar bisa mendapatkan sesuatu. Namun, setelah melakukan bagian kita, belum tentu kita bisa mendapatkan semua yang dijanjikan di awal. Bisa jadi hanya sebagian saja, atau malah tidak sama sekali.

Manusia memang memiliki kecenderungan untuk berjanji dengan mudahnya, tetapi dengan mudah juga melalaikannya. Mengharapkan janji manusia seringnya berujung pada kekecewaan. Namun, tidak demikian dengan janji Tuhan yang apa adanya. Janji-Nya pasti ditepati dengan takaran yang utuh, tidak kurang sedikit pun, dan tidak ada masa kedaluwarsanya. Apa yang diucapkan-Nya, tepat seperti itulah yang pasti akan Dia lakukan. Sama seperti saat Bapa menjanjikan juruselamat, Dia pun memberikan Anak-Nya yang tunggal untuk lahir sebagai manusia demi kita. Kelahiran Yesus adalah suatu bukti mutlak bahwa janji-Nya pasti tergenapi secara sempurna.

Apabila saat ini kita belum juga melihat janji Tuhan digenapi dalam hidup kita, janganlah kecewa ataupun ragu sedikit pun juga. Sebab Dia adalah Allah yang senantiasa memegang janji-Nya. Kekuatan janji-Nya telah teruji, dan kuasa perkataan-Nya sangatlah ajaib. Ketika kita menerima janji Tuhan, tangkaplah dengan iman bahwa janji yang kita dapat, sama dengan penggenapan yang pasti akan kita terima. Oleh sebab itu, tetaplah memegang teguh janji Tuhan dan senantiasa berharaplah hanya kepada-Nya.

Renungan
TAKARAN TUHAN berbeda dengan TAKARAN MANUSIA, janji-Nya pasti TERGENAPI SEMPURNA 100%.

Aplikasi
  1. Apa sajakah janji Tuhan yang Anda sedang nantikan saat ini? Sudahkah janji tersebut digenapi dalam hidup Anda?
  2. Apakah Anda percaya Tuhan pasti menggenapi seluruh janji-Nya dengan sempurna? Mengapa?
  3. Bagaimana usaha Anda untuk dapat tetap setia dan bersabar dalam menantikan penggenapan janji Tuhan dalam hidup Anda?
Doa Untuk Hari Ini
“Terima kasih Tuhan untuk janji-Mu dalam hidup kami. Ampuni kami, ya, Bapa, kalau kami pernah meragukan janji-Mu. Tolong berikanlah kami hati yang sabar dan setia menunggu waktu penggenapan janji itu tiba. Karena kami percaya, Engkau tidak pernah lalai dan pasti menepati janji-Mu dengan sempurna. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.”

Sumber:  Renungan Harian GBI Keluarga Allah 12Des17

Tuhan Yesus memberkati.

Selasa, 05 Desember 2017

Kami Memuji KebesaranMu (by: Sound Of Praise)



Kunci Hidup Dalam Penguasaan Diri



Bacaan Hari Ini
Roma 8:1-9
8:1 Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.
8:2 Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut.
8:3 Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging,
8:4 supaya tuntutan hukum Taurat digenapi di dalam kita, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh.
8:5 Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh.
8:6 Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.
8:7 Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.
8:8 Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah.
8:9 Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus.



Rhema Hari Ini
Roma 8:5
"Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh."

Sungguh keterlaluan. Dengan hati yang bergejolak, Lena membuka media sosialnya. Segera saja, jarinya mengetik lincah. Lena tidak bisa menerima perlakuan mantannya saat mereka bertemu barusan dan kini ia menumpahkan semua kekesalannya dalam status medsos. Namun, sesaat sebelum mengirim status tersebut, Roh Kudus berbisik dalam hatinya. Menegur dan mempertanyakan apakah yang hendak dilakukannya itu sesuai dengan kehendak Tuhan? Saat itu, dalam diri Lena terjadi pertentangan batin. Namun, akhirnya ia mengganti isi statusnya dengan ucapan syukur dan perkataan iman bahwa Tuhan menyediakan yang terbaik di balik semua yang dialaminya. Saat itu juga, tiba-tiba saja seorang kenalan di media sosialnya mengucapkan terima kasih. Rupanya orang itu baru membatalkan pertunangannya. Beberapa orang bahkan mengirimkan pesan pribadi dan mengatakan betapa mereka terberkati dengan apa yang Lena tuliskan.

Entah kita menyadarinya atau tidak, salah satu sifat alami sekaligus masalah terbesar manusia adalah kurangnya pengendalian diri. Terlampau sering, kita membiarkan diri dikuasai suasana hati dan perasaan kita. Bahkan terkadang, kita tahu bahwa apa yang kita katakan atau hendak lakukan adalah salah dan dapat menuai permasalahan yang lebih besar, tetapi kita seolah tidak berdaya menahan dorongan hati kita sendiri.

Namun, jangan kuatir. Meski kita memiliki sifat kedagingan, kita juga memiliki Roh Kudus yang hidup di dalam kita. Dialah yang dapat menuntun kita untuk mengembangkan roh penguasaan diri dalam hidup kita. Jika kita terus berjalan dalam pimpinan-Nya dan tunduk pada suara-Nya dibandingkan hati kita sendiri, maka lama-kelamaan keinginan-Nyalah yang akan mendominasi diri kita. Kemudian kita pun dapat menjadi pribadi yang sanggup menguasai diri dalam segala hal. Sangat mungkin, apa yang kita katakan dan lakukan akan dipakai Tuhan untuk menyentuh hidup orang-orang di sekitar kita, sehingga kita boleh melihat revival terjadi di mana Tuhan tempatkan kita. 

Renungan
Kunci penguasaan diri adalah MENDENGAR dan MENURUTI SUARA ROH KUDUS, Sang Pelatih Hidup kita, bukannya suara kedagingan kita.

Aplikasi
  1. Apakah selama ini Anda sering bertindak seturut dorongan hati Anda? Biasanya, apakah yang terjadi setelah Anda selesai melampiaskan emosi?   
  2. Mengapa Anda perlu menuruti suara Roh Kudus di saat-saat Anda hampir kehilangan kendali diri Anda?   
  3. Bagaimana Anda dapat mulai lebih mendengarkan suara Roh Kudus dibandingkan suara hati Anda sendiri?

Doa Untuk Hari Ini
“Roh Kudus, terima kasih Engkau selalu ada dalam hidup kami. Kami ingin belajar untuk mendengarkan suara-Mu dan menurutinya. Agar keinginan-Mulah yang menguasai diri kami dan hidup ini bisa Engkau pakai untuk memberkati banyak orang. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.”


Sumber:  Renungan Harian GBI Keluarga Allah 01Des17

Tuhan Yesus memberkati.

Rabu, 29 November 2017

Hidup Ini Adalah Kesempatan, Hidup Ini Harus Jadi Berkat!!!




Hidup Ini Adalah Kesempatan
Hidup ini adalah kesempatan
Hidup ini untuk melayani Tuhan
Jangan sia-siakan apa yang Tuhan bri
Hidup ini harus jadi berkat

Oh Tuhan pakailah hidupku
Selagi aku masih kuat
Bila saatnya nanti
Ku tak berdaya lagi
Hidup ini sudah jadi berkat


Tuhan Yesus memberkati.

Bertumbuh Dalam Penguasaan Diri


Bacaan Hari Ini
Amsal 25:1-28
25:1 Juga ini adalah amsal-amsal Salomo yang dikumpulkan pegawai-pegawai Hizkia, raja Yehuda.
25:2 Kemuliaan Allah ialah merahasiakan sesuatu, tetapi kemuliaan raja-raja ialah menyelidiki sesuatu.
25:3 Seperti tingginya langit dan dalamnya bumi, demikianlah hati raja-raja tidak terduga.
25:4 Sisihkanlah sanga dari perak, maka keluarlah benda yang indah bagi pandai emas.
25:5 Sisihkanlah orang fasik dari hadapan raja, maka kokohlah takhtanya oleh kebenaran.
25:6 Jangan berlagak di hadapan raja, atau berdiri di tempat para pembesar.
25:7 Karena lebih baik orang berkata kepadamu: "Naiklah ke mari," dari pada engkau direndahkan di hadapan orang mulia. Apa matamu lihat,
25:8 jangan terburu-buru kaubuat perkara pengadilan. Karena pada akhirnya apa yang engkau dapat lakukan, kalau sesamamu telah mempermalukan engkau?
25:9 Belalah perkaramu terhadap sesamamu itu, tetapi jangan buka rahasia orang lain,
25:10 supaya jangan orang yang mendengar engkau akan mencemoohkan engkau, dan umpat terhadap engkau akan tidak hilang.
25:11 Perkataan yang diucapkan tepat pada waktunya adalah seperti buah apel emas di pinggan perak.
25:12 Teguran orang yang bijak adalah seperti cincin emas dan hiasan kencana untuk telinga yang mendengar.
25:13 Seperti sejuk salju di musim panen, demikianlah pesuruh yang setia bagi orang-orang yang menyuruhnya. Ia menyegarkan hati tuan-tuannya.
25:14 Awan dan angin tanpa hujan, demikianlah orang yang menyombongkan diri dengan hadiah yang tidak pernah diberikannya.
25:15 Dengan kesabaran seorang penguasa dapat diyakinkan dan lidah lembut mematahkan tulang.
25:16 Kalau engkau mendapat madu, makanlah secukupnya, jangan sampai engkau terlalu kenyang dengan itu, lalu memuntahkannya.
25:17 Janganlah kerap kali datang ke rumah sesamamu, supaya jangan ia bosan, lalu membencimu.
25:18 Orang yang bersaksi dusta terhadap sesamanya adalah seperti gada, atau pedang, atau panah yang tajam.
25:19 Kepercayaan kepada pengkhianat di masa kesesakan adalah seperti gigi yang rapuh dan kaki yang goyah.
25:20 Orang yang menyanyikan nyanyian untuk hati yang sedih adalah seperti orang yang menanggalkan baju di musim dingin, dan seperti cuka pada luka.
25:21 Jikalau seterumu lapar, berilah dia makan roti, dan jikalau ia dahaga, berilah dia minum air.
25:22 Karena engkau akan menimbun bara api di atas kepalanya, dan TUHAN akan membalas itu kepadamu.
25:23 Angin utara membawa hujan, bicara secara rahasia muka marah.
25:24 Lebih baik tinggal pada sudut sotoh rumah dari pada diam serumah dengan perempuan yang suka bertengkar.
25:25 Seperti air sejuk bagi jiwa yang dahaga, demikianlah kabar baik dari negeri yang jauh.
25:26 Seperti mata air yang keruh dan sumber yang kotor, demikianlah orang benar yang kuatir di hadapan orang fasik.
25:27 Tidaklah baik makan banyak madu; sebab itu biarlah jarang kata-kata pujianmu.
25:28 Orang yang tak dapat mengendalikan diri adalah seperti kota yang roboh temboknya.

Rhema Hari Ini
Amsal 25:28
"Orang yang tak dapat mengendalikan diri adalah seperti kota yang roboh temboknya."

Ketidakmampuan Kain menguasai dirinya, membuatnya tega membunuh adiknya sendiri, Habel. Padahal, Tuhan sudah menegurnya agar tidak panas hati. Akibatnya, Tuhan mengutuk Kain sehingga ia terbuang jauh dari tanah kelahirannya. Ia menjadi seorang pelarian dan pengembara. Tanah yang diusahakannya pun tidak lagi memberikan hasil terbaik untuknya. Ketidakmampuan Saul menguasai dirinya, juga membuatnya berniat membunuh Daud. Akibatnya, Roh Tuhan undur dari Saul dan hidupnya berakhir dengan tragis. Ketidakmampuan Haman menguasai dirinya, membuatnya berikhtiar memusnahkan bangsa Yahudi yang berada di seluruh kerajaan Ahasyweros dengan cara menghasut raja. Namun, Tuhan menggagalkan niat jahat Haman dan hidupnya berakhir di tiang gantungan buatannya sendiri.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita juga sering bertemu dengan orang-orang yang tidak mampu menguasai dirinya, atau mungkin kita salah satunya. Ketidakmampuan menguasai diri dalam keluarga bisa menyebabkan pertengkaran, perceraian, dan kehancuran. Ketidakmampuan menguasai diri dalam usaha atau pekerjaan bisa menyebabkan kita kehilangan berkat yang sudah Tuhan sediakan bagi kita. Ketidakmampuan menguasai diri menyebabkan anak-anak muda terjerumus dalam pergaulan bebas dan narkoba. Ketidakmampuan menguasai diri dalam pelayanan bisa menyebabkan kita kehilangan keluarga rohani bahkan kehilangan jemaat.

Menjadi orang yang memiliki kemampuan menguasai diri memang sulit, tetapi bukan berarti tidak bisa diusahakan. Bukankah Tuhan menginginkan agar kita berbuah? Salah satu buah yang Tuhan mau dari hidup kita adalah penguasaan diri. Bila kita rindu memiliki kemampuan menguasai diri, mintalah agar Roh Kudus memampukan kita. Sebab, tanpa campur tangan Roh Kudus, kita tidak akan sanggup. Setialah bersekutu dengan Tuhan melalui saat teduh, agar kita terus dituntun melalui firman-Nya. Bersyukurlah dalam segala keadaan, maka kita tidak akan dikuasai oleh kedagingan. Saat kita sudah mulai menguasai diri, maka kita akan mengalami pemulihan demi pemulihan, serta revival demi revival.

Renungan
Tuhan mau kita BELAJAR dan BERTUMBUH dalam PENGUASAAN DIRI, sebab KETIDAKMAMPUAN MENGUASAI DIRI dapat MERUSAK DIRI SENDIRI.

Aplikasi
  1. Apa yang akan terjadi apabila kita tidak memiliki penguasaan diri?
  2. Hal apa saja yang membutuhkan penguasaan diri dalam hidup Anda?
  3. Bagaimana caranya agar Anda mampu menguasai diri dalam keadaan-keadaan tersebut?

Doa Untuk Hari Ini
“Bapa yang baik, penuhilah kami dengan Roh Kudus-Mu, sehingga kami mempunyai roh penguasaan diri yang akan membawa kami kepada revival demi revival dalam hidup kami. Di dalam nama Yesus kami berdoa. Amin.”



Tuhan Yesus memberkati.

Belajar Menguasai Diri


Bacaan Hari Ini
Amsal 16:20-33

16:20 Siapa memperhatikan firman akan mendapat kebaikan, dan berbahagialah orang yang percaya kepada TUHAN.
16:21 Orang yang bijak hati disebut berpengertian, dan berbicara manis lebih dapat meyakinkan.
16:22 Akal budi adalah sumber kehidupan bagi yang mempunyainya, tetapi siksaan bagi orang bodoh ialah kebodohannya.
16:23 Hati orang bijak menjadikan mulutnya berakal budi, dan menjadikan bibirnya lebih dapat meyakinkan.
16:24 Perkataan yang menyenangkan adalah seperti sarang madu, manis bagi hati dan obat bagi tulang-tulang.
16:25 Ada jalan yang disangka lurus, tetapi ujungnya menuju maut.
16:26 Rasa lapar bekerja untuk seorang pekerja, karena mulutnya memaksa dia.
16:27 Orang yang tidak berguna menggali lobang kejahatan, dan pada bibirnya seolah-olah ada api yang menghanguskan.
16:28 Orang yang curang menimbulkan pertengkaran, dan seorang pemfitnah menceraikan sahabat yang karib.
16:29 Orang yang menggunakan kekerasan menyesatkan sesamanya, dan membawa dia di jalan yang tidak baik.
16:30 Siapa memejamkan matanya, merencanakan tipu muslihat; siapa mengatupkan bibirnya, sudah melakukan kejahatan.
16:31 Rambut putih adalah mahkota yang indah, yang didapat pada jalan kebenaran.
16:32 Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota.
16:33 Undi dibuang di pangkuan, tetapi setiap keputusannya berasal dari pada TUHAN.


Rhema Hari Ini
Amsal 16:32
"Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota."

Di usianya yang ke-25, Rayna adalah seorang wanita yang mandiri. Ia bekerja di sebuah perusahaan asing dengan karier yang cukup cemerlang. Meski Rayna menerima gaji yang tidak sedikit, ia masih membutuhkan cukup banyak uang untuk biaya pernikahannya yang tinggal beberapa bulan lagi. Sudah lama ia menanti-nanti untuk dipromosikan, tetapi promosi itu tak kunjung tiba. Suatu hari, Rayna didatangi seorang klien besar yang hendak menyuapnya agar Rayna dapat membantu bisnis kotornya. Rayna tahu ia sangat membutuhkan uang tersebut, tetapi ia tidak ingin mendukakan Tuhan. Ia pun menahan diri dan menolak tawaran itu. Siapa sangka, beberapa waktu setelah menolak sogokan itu, ia dipromosikan dengan gaji yang lebih dari yang ia dapat pikirkan. Ternyata, klien yang hendak menyuapnya itu diutus atasannya untuk menguji kejujuran Rayna dan melihat apakah ia mempunyai karakter yang layak untuk menduduki posisi tinggi.

Hidup di era di mana segalanya serba instan, tentu juga membuat kita menginginkan segala sesuatu terjadi secara instan. Ditambah lagi, tidak sedikit tawaran yang menjanjikan kesuksesan secara instan. Buktinya, kasus KKN bertebaran di mana-mana, baik dalam skala kecil maupun besar. Namun, ketika terkuak, alih-alih memperoleh kesuksesan, justru pada akhirnya mereka menerima ganjarannya.

Percayalah, Tuhan sangat ingin melihat anak-anak-Nya sukses, baik dalam karier, keluarga, maupun pelayanan. Namun, terlebih dari semuanya itu, Dia ingin kita siap ketika Dia menganugerahkan kesuksesan-kesuksesan itu. Tuhan tidak melihat rupa, maupun kecakapan, atau kepandaian kita. Yang Dia lihat adalah sikap hati dan karakter kita. Apakah kita sudah bisa dipercaya dalam perkara besar atau belum. Apakah kita mempunyai pengendalian diri, sehingga kita dapat menguasai ego kita dan dipakai menjadi saluran berkat bagi orang-orang di sekitar kita. Dengan demikian, nama Tuhan pun dimuliakan melalui sikap dan perbuatan kita. Sehingga orang-orang yang terberkati dapat melihat kuasa Tuhan yang dinyatakan melalui hidup kita, dan pada akhirnya kebangkitan rohani pun dapat terjadi.

Renungan
Belajarlah menguasai diri dalam segala hal, sehingga kita bisa menjadi orang yang diangkat dan dipakai Tuhan dalam perkara besar

Aplikasi
  1. Menurut Anda, mengapa penting bagi Anda untuk mempunyai penguasaan diri?
  2. Sudahkah Anda memiliki penguasaan diri? Jika belum, apa yang dapat Anda lakukan agar dapat melatih diri Anda untuk lebih dapat menguasai diri Anda?
  3. Bagaimana penguasaan diri dapat berperan penting dalam mendatangkan revival?

Doa Untuk Hari Ini
“Tuhan, tolong mampukan kami agar kami bisa menguasai diri kami, sehingga kami tidak jatuh dalam berbagai pencobaan. Ajarkanlah kami, ya, Bapa, agar kami dapat senantiasa berpegang teguh pada firman-Mu saja, agar kami bisa Engkau pakai untuk menjadi alat-Mu sehingga boleh mendatangkan revival besar dan nama-Mu saja yang dipermuliakan. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.”


Sumber: Renungan Harian GBI Keluarga Allah 28Nov17

Tuhan Yesus memberkati.

Senin, 27 November 2017

God On The Mountain (with lyric) by Lynda Randle





GOD ON THE MOUNTAIN (by Lynda Randle)

Life is easy, when you're up on the mountain
And you've got peace of mind, like you've never known
But things change, when you're down in the valley
Don't lose faith, for your never alone


For the God on the mountain, is still God in the valley
When things go wrong, He'll make them right
And the God of the good times, is still God in the bad times
The God of the day, is still God in the night


We talk of faith way up on the mountain
But talk comes easy, when lifes at its best
Now its down in the valleys, trials and temptations
That's where your faith is really put to the test


For the God on the mountain, is still God in the valley,
When things go wrong, He'll make them right
And the God of the good times, is still God in the bad times
The God of the day, is still God in the night
The God of the day, is still God in the night



Tuhan Yesus memberkati.

Sabtu, 25 November 2017

Lemah Lembut Tidak Sama Dengan Lemah


Bacaan Hari Ini
Matius 5:3-16

5:3 "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
5:4 Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur.
5:5 Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.
5:6 Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.
5:7 Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.
5:8 Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.
5:9 Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.
5:10 Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
5:11 Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat.
5:12 Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu."
5:13 "Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.
5:14 Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.
5:15 Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.
5:16 Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."


Rhema Hari Ini
Matius 5:5
"Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi."

Kita sering sekali mendengar kata lemah lembut, tetapi apakah kita sungguh-sungguh memahami seperti apa orang yang lemah lembut itu? Banyak orang salah mengartikannya dengan menghilangkan kata ‘lembut’, sehingga kita merasa orang yang lemah lembut itu orang yang lemah. Padahal justru sebaliknya, orang yang lemah lembut adalah orang yang kuat.

Bagaimana bisa demikian? Dalam bahasa Yunani, kata lemah lembut adalah Praus. Artinya halus atau lembut, tidak kasar, perhatian, dan rendah hati. Namun, Praus juga dipergunakan untuk arti lainnya, seperti jinak, angin segar, dan obat yang menenangkan. Dari sini, kurang lebih kita bisa mendapat gambaran bahwa orang yang lemah lembut adalah orang yang rendah hati, tidak kasar, dan juga dapat membawa ketenangan serta kesegaran bagi sekelilingnya.

Ya, orang yang lemah lembut adalah orang yang bisa menguasai dirinya, yang bisa tetap rendah hati ketika diangkat Tuhan. Orang yang bisa dengan tenang menguasai kedagingannya. Sebab, kebanyakan orang justru jatuh dalam kedagingannya. Ketika diperlakukan tidak adil, sebagai manusia tentu kita ingin melawan. Namun, apabila kita mempunyai hati yang lemah lembut, kita akan cenderung mengalah dan tetap bersabar. Kita tidak akan melawan kejahatan dengan kejahatan. Hanya orang yang kuat saja yang bisa melakukan semua ini. Kuat di sini tidak diukur secara fisik. Karena kekuatan fisik maupun kekerasan sekalipun tidak akan dapat memenangkan jiwa bagi Tuhan. Namun orang yang dipenuhi dengan kelemahlembutan yang dari Allahlah yang dapat memenangkan jiwa.

Ketika seseorang mengizinkan Roh Kudus tinggal dalam hati-Nya, tabiat Roh akan mengambil alih, sehingga ia akan menghasilkan buah Roh yang salah satunya adalah kelemahlembutan. Apabila orang tersebut dipenuhi Roh Kudus, maka ia bisa mengalahkan kedagingannya, sehingga ia dapat melawan kejahatan dengan kebaikan. Hal-hal seperti itulah yang sesungguhnya dapat menyentuh serta mengubahkan hati seseorang. Saat kepribadian Allah terpancar melalui kelemahlembutan kita dan memberkati banyak orang, maka jiwa-jiwa dapat dimenangkan, sehingga revival besar pun pasti terjadi. 

Renungan
Lemah lembut tidak sama dengan lemah, orang yang lemah lembut sesungguhnya adalah orang yang kuat.

Aplikasi
Apakah Anda sudah memiliki hati yang lemah lembut? Mengapa?
Menurut Anda, mengapa penting bagi kita umat Allah untuk dapat memiliki hati yang lemah lembut?
Apakah yang dapat Anda lakukan agar beroleh hati yang lemah lembut? Tuliskanlah!

Doa Untuk Hari Ini
“Tuhan, tolong jamah hati kami, agar kami beroleh hati yang lemah lembut. Biarlah sikap dan perbuatan kami dapat memancarkan kasih-Mu di sekeliling kami dan dapat memberkati banyak orang. Sehingga banyak jiwa boleh dimenangkan untuk kemuliaan-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.”

Tuhan Yesus memberkati.

Jumat, 24 November 2017

Mendatangkan Revival Dengan Kelemahlembutan



Bacaan Hari Ini
Kolose 3:8-14
(8) Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu.
(9) Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya,
(10) dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;
(11) dalam hal ini tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat atau orang tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu.
(12) Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.
(13) Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.
(14) Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.


Rhema Hari Ini
Kolose 3:12
"Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran."


Saat membawa bangsa Israel keluar dari Mesir menuju Kanaan, Musa sering dipersalahkan oleh bangsa itu. Namun, Musa menghadapi mereka dengan lemah lembut. Musa tetap sabar menghadapi bangsa Israel yang terus bersungut-sungut itu. Saat diperhadapkan dengan sikap Miryam saudaranya yang hendak menjatuhkannya, Musa pun menunjukkan kelemahlembutannya dengan memohon kepada Tuhan kesembuhan atas Miryam yang kena penyakit kusta akibat berdosa terhadap Musa. Meskipun Alkitab menyebutkan bahwa Musa adalah orang yang lemah lembut (Bilangan 12:3), tetapi Musa bukanlah orang yang lemah gemulai. Saat bangsa Israel membuat patung anak lembu emas dan menyembahnya, Musa yang lemah lembut pun marah, sampai-sampai ia melemparkan dua loh batu yang  berisi sepuluh perintah Allah.

Lemah lembut tidak sama dengan lemah gemulai. Ada banyak orang yang memiliki sikap lemah gemulai, tetapi hatinya keras. Sebagai seorang wanita, Miryam pasti lemah gemulai. Namun, Miryam tidak memiliki sikap lemah lembut. Buktinya, ia mau menjatuhkan Musa, saudaranya sendiri. Apabila saat menuntun bangsa Israel Musa tidak memiliki roh kelemahlembutan, pasti ia sudah membiarkan bangsa Israel kembali ke Mesir dan bangsa Israel tidak akan pernah mengalami revival, yakni menikmati Tanah Perjanjian yang berlimpah dengan susu dan madunya.

Bagaimana dengan sikap hati kita, sudahkah kita memiliki Roh Kelemahlembutan dalam hidup kita?Saat kita menghadapi situasi atau orang-orang di sekeliling kita yang menjengkelkan, apakah kita menjadi marah atau tetap sabar?
Saat kita menghadapi jemaat lain atau anggota komsel yang memiliki sikap kurang menyenangkan, apakah kita tetap bisa melayaninya dengan penuh kelemahlembutan, penuh kesabaran, dan penuh kerendahan hati?

Musa sudah membuktikan bahwa kelemahlembutan bisa membawa revival bagi bangsa Israel. Saatnya kita berjuang untuk menghasilkan Roh kelemahlembutan, agar revival terjadi di dalam dan melalui kehidupan kita.

Renungan
Lemah lembut bukanlah berbicara tentang sikap tubuh yang lemah gemulai, tetapi berbicara tentang sikap hati.

Aplikasi
1.    Bagaimana sikap hati Anda saat menghadapi situasi atau orang-orang yang tidak menyenangkan?
2.    Sudahkah Anda memiliki buah roh kelemahlembutan? Mengapa?
3.    Apa yang dapat Anda lakukan sehingga menghasilkan roh kelemahlembutan?

Doa Untuk Hari Ini
“Bapa yang baik, penuhilah hati kami dengan Roh Kudus-Mu, sehingga kami menghasilkan buah Roh kelemahlembutan dan biarlah dengan kelemahlembutan itu kami dapat membawa kebangunan rohani di dalam kehidupan kami dan di mana pun kami berada. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin”

Bacaan Alkitab Setahun
Mazmur 56, Mazmur 120, Mazmur 140-142.


Tuhan Yesus memberkati.