"The LORD bless thee, and keep thee; The LORD make his face shine upon thee, and be gracious unto thee; The LORD lift up his countenance upon thee, and give thee peace."

Rabu, 29 November 2017

Bertumbuh Dalam Penguasaan Diri


Bacaan Hari Ini
Amsal 25:1-28
25:1 Juga ini adalah amsal-amsal Salomo yang dikumpulkan pegawai-pegawai Hizkia, raja Yehuda.
25:2 Kemuliaan Allah ialah merahasiakan sesuatu, tetapi kemuliaan raja-raja ialah menyelidiki sesuatu.
25:3 Seperti tingginya langit dan dalamnya bumi, demikianlah hati raja-raja tidak terduga.
25:4 Sisihkanlah sanga dari perak, maka keluarlah benda yang indah bagi pandai emas.
25:5 Sisihkanlah orang fasik dari hadapan raja, maka kokohlah takhtanya oleh kebenaran.
25:6 Jangan berlagak di hadapan raja, atau berdiri di tempat para pembesar.
25:7 Karena lebih baik orang berkata kepadamu: "Naiklah ke mari," dari pada engkau direndahkan di hadapan orang mulia. Apa matamu lihat,
25:8 jangan terburu-buru kaubuat perkara pengadilan. Karena pada akhirnya apa yang engkau dapat lakukan, kalau sesamamu telah mempermalukan engkau?
25:9 Belalah perkaramu terhadap sesamamu itu, tetapi jangan buka rahasia orang lain,
25:10 supaya jangan orang yang mendengar engkau akan mencemoohkan engkau, dan umpat terhadap engkau akan tidak hilang.
25:11 Perkataan yang diucapkan tepat pada waktunya adalah seperti buah apel emas di pinggan perak.
25:12 Teguran orang yang bijak adalah seperti cincin emas dan hiasan kencana untuk telinga yang mendengar.
25:13 Seperti sejuk salju di musim panen, demikianlah pesuruh yang setia bagi orang-orang yang menyuruhnya. Ia menyegarkan hati tuan-tuannya.
25:14 Awan dan angin tanpa hujan, demikianlah orang yang menyombongkan diri dengan hadiah yang tidak pernah diberikannya.
25:15 Dengan kesabaran seorang penguasa dapat diyakinkan dan lidah lembut mematahkan tulang.
25:16 Kalau engkau mendapat madu, makanlah secukupnya, jangan sampai engkau terlalu kenyang dengan itu, lalu memuntahkannya.
25:17 Janganlah kerap kali datang ke rumah sesamamu, supaya jangan ia bosan, lalu membencimu.
25:18 Orang yang bersaksi dusta terhadap sesamanya adalah seperti gada, atau pedang, atau panah yang tajam.
25:19 Kepercayaan kepada pengkhianat di masa kesesakan adalah seperti gigi yang rapuh dan kaki yang goyah.
25:20 Orang yang menyanyikan nyanyian untuk hati yang sedih adalah seperti orang yang menanggalkan baju di musim dingin, dan seperti cuka pada luka.
25:21 Jikalau seterumu lapar, berilah dia makan roti, dan jikalau ia dahaga, berilah dia minum air.
25:22 Karena engkau akan menimbun bara api di atas kepalanya, dan TUHAN akan membalas itu kepadamu.
25:23 Angin utara membawa hujan, bicara secara rahasia muka marah.
25:24 Lebih baik tinggal pada sudut sotoh rumah dari pada diam serumah dengan perempuan yang suka bertengkar.
25:25 Seperti air sejuk bagi jiwa yang dahaga, demikianlah kabar baik dari negeri yang jauh.
25:26 Seperti mata air yang keruh dan sumber yang kotor, demikianlah orang benar yang kuatir di hadapan orang fasik.
25:27 Tidaklah baik makan banyak madu; sebab itu biarlah jarang kata-kata pujianmu.
25:28 Orang yang tak dapat mengendalikan diri adalah seperti kota yang roboh temboknya.

Rhema Hari Ini
Amsal 25:28
"Orang yang tak dapat mengendalikan diri adalah seperti kota yang roboh temboknya."

Ketidakmampuan Kain menguasai dirinya, membuatnya tega membunuh adiknya sendiri, Habel. Padahal, Tuhan sudah menegurnya agar tidak panas hati. Akibatnya, Tuhan mengutuk Kain sehingga ia terbuang jauh dari tanah kelahirannya. Ia menjadi seorang pelarian dan pengembara. Tanah yang diusahakannya pun tidak lagi memberikan hasil terbaik untuknya. Ketidakmampuan Saul menguasai dirinya, juga membuatnya berniat membunuh Daud. Akibatnya, Roh Tuhan undur dari Saul dan hidupnya berakhir dengan tragis. Ketidakmampuan Haman menguasai dirinya, membuatnya berikhtiar memusnahkan bangsa Yahudi yang berada di seluruh kerajaan Ahasyweros dengan cara menghasut raja. Namun, Tuhan menggagalkan niat jahat Haman dan hidupnya berakhir di tiang gantungan buatannya sendiri.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita juga sering bertemu dengan orang-orang yang tidak mampu menguasai dirinya, atau mungkin kita salah satunya. Ketidakmampuan menguasai diri dalam keluarga bisa menyebabkan pertengkaran, perceraian, dan kehancuran. Ketidakmampuan menguasai diri dalam usaha atau pekerjaan bisa menyebabkan kita kehilangan berkat yang sudah Tuhan sediakan bagi kita. Ketidakmampuan menguasai diri menyebabkan anak-anak muda terjerumus dalam pergaulan bebas dan narkoba. Ketidakmampuan menguasai diri dalam pelayanan bisa menyebabkan kita kehilangan keluarga rohani bahkan kehilangan jemaat.

Menjadi orang yang memiliki kemampuan menguasai diri memang sulit, tetapi bukan berarti tidak bisa diusahakan. Bukankah Tuhan menginginkan agar kita berbuah? Salah satu buah yang Tuhan mau dari hidup kita adalah penguasaan diri. Bila kita rindu memiliki kemampuan menguasai diri, mintalah agar Roh Kudus memampukan kita. Sebab, tanpa campur tangan Roh Kudus, kita tidak akan sanggup. Setialah bersekutu dengan Tuhan melalui saat teduh, agar kita terus dituntun melalui firman-Nya. Bersyukurlah dalam segala keadaan, maka kita tidak akan dikuasai oleh kedagingan. Saat kita sudah mulai menguasai diri, maka kita akan mengalami pemulihan demi pemulihan, serta revival demi revival.

Renungan
Tuhan mau kita BELAJAR dan BERTUMBUH dalam PENGUASAAN DIRI, sebab KETIDAKMAMPUAN MENGUASAI DIRI dapat MERUSAK DIRI SENDIRI.

Aplikasi
  1. Apa yang akan terjadi apabila kita tidak memiliki penguasaan diri?
  2. Hal apa saja yang membutuhkan penguasaan diri dalam hidup Anda?
  3. Bagaimana caranya agar Anda mampu menguasai diri dalam keadaan-keadaan tersebut?

Doa Untuk Hari Ini
“Bapa yang baik, penuhilah kami dengan Roh Kudus-Mu, sehingga kami mempunyai roh penguasaan diri yang akan membawa kami kepada revival demi revival dalam hidup kami. Di dalam nama Yesus kami berdoa. Amin.”



Tuhan Yesus memberkati.

0 komentar: