Kolose 3:8-14
(8) Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu.
(9) Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya,
(10) dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;
(11) dalam hal ini tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat atau orang tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu.
(12) Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.
(13) Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.
(14) Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.
Rhema Hari Ini
Kolose 3:12
"Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran."
Saat membawa bangsa Israel keluar dari Mesir menuju Kanaan, Musa sering dipersalahkan oleh bangsa itu. Namun, Musa menghadapi mereka dengan lemah lembut. Musa tetap sabar menghadapi bangsa Israel yang terus bersungut-sungut itu. Saat diperhadapkan dengan sikap Miryam saudaranya yang hendak menjatuhkannya, Musa pun menunjukkan kelemahlembutannya dengan memohon kepada Tuhan kesembuhan atas Miryam yang kena penyakit kusta akibat berdosa terhadap Musa. Meskipun Alkitab menyebutkan bahwa Musa adalah orang yang lemah lembut (Bilangan 12:3), tetapi Musa bukanlah orang yang lemah gemulai. Saat bangsa Israel membuat patung anak lembu emas dan menyembahnya, Musa yang lemah lembut pun marah, sampai-sampai ia melemparkan dua loh batu yang berisi sepuluh perintah Allah.
Lemah lembut tidak sama dengan lemah gemulai. Ada banyak orang yang memiliki sikap lemah gemulai, tetapi hatinya keras. Sebagai seorang wanita, Miryam pasti lemah gemulai. Namun, Miryam tidak memiliki sikap lemah lembut. Buktinya, ia mau menjatuhkan Musa, saudaranya sendiri. Apabila saat menuntun bangsa Israel Musa tidak memiliki roh kelemahlembutan, pasti ia sudah membiarkan bangsa Israel kembali ke Mesir dan bangsa Israel tidak akan pernah mengalami revival, yakni menikmati Tanah Perjanjian yang berlimpah dengan susu dan madunya.
Bagaimana dengan sikap hati kita, sudahkah kita memiliki Roh Kelemahlembutan dalam hidup kita?Saat kita menghadapi situasi atau orang-orang di sekeliling kita yang menjengkelkan, apakah kita menjadi marah atau tetap sabar?
Saat kita menghadapi jemaat lain atau anggota komsel yang memiliki sikap kurang menyenangkan, apakah kita tetap bisa melayaninya dengan penuh kelemahlembutan, penuh kesabaran, dan penuh kerendahan hati?
Musa sudah membuktikan bahwa kelemahlembutan bisa membawa revival bagi bangsa Israel. Saatnya kita berjuang untuk menghasilkan Roh kelemahlembutan, agar revival terjadi di dalam dan melalui kehidupan kita.
Renungan
Lemah lembut bukanlah berbicara tentang sikap tubuh yang lemah gemulai, tetapi berbicara tentang sikap hati.
Aplikasi
1. Bagaimana sikap hati Anda saat menghadapi situasi atau orang-orang yang tidak menyenangkan?
2. Sudahkah Anda memiliki buah roh kelemahlembutan? Mengapa?
3. Apa yang dapat Anda lakukan sehingga menghasilkan roh kelemahlembutan?
Doa Untuk Hari Ini
“Bapa yang baik, penuhilah hati kami dengan Roh Kudus-Mu, sehingga kami menghasilkan buah Roh kelemahlembutan dan biarlah dengan kelemahlembutan itu kami dapat membawa kebangunan rohani di dalam kehidupan kami dan di mana pun kami berada. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin”
Bacaan Alkitab Setahun
Mazmur 56, Mazmur 120, Mazmur 140-142.
Tuhan Yesus memberkati.
1 komentar
Label: amazing grace, christian song, Holy Holy Holy, Jesus Christ, JPCC, JPCC Worship, lagu rohani, Suci Suci Suci, Tuhan Yesus