"The LORD bless thee, and keep thee; The LORD make his face shine upon thee, and be gracious unto thee; The LORD lift up his countenance upon thee, and give thee peace."

Rabu, 08 Februari 2012

JADILAH KRISTEN RAJAWALI

Yesaya 40:29-31
(29) Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya.
(30) Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung,
(31) tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.

Ciri-ciri Kristen Rajawali:

1.    Harus punya sayap rajawali.
Rajawali berbeda dengan burung-burung lainnya. Burung lain akan mengepakkan sayapnya berkali-kali supaya bisa terbang. Sedangkan rajawali cukup hanya mengepakkan sayapnya yang kuat satu kali dan mengandalkan angin yang akan membawanya terbang tinggi.

a. Orang kristen harus selalu mengandalkan Roh Kudus. Begitu juga dengan orang kristen jangan mengandalkan kekuatan kita sendiri, tetapi kita harus mengandalkan "angin kuasa Roh Kudus" supaya bisa terbang tinggi melewati setiap masalah hidup kita.

Kisah Para Rasul 2:17
“Akan terjadi pada hari-hari terakhir -- demikianlah firman Allah -- bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi.”

Tuhan akan mencurahkan rohNya pada akhir jaman. Hiduplah dengan mengandalkan kuasa Roh Kudus setiap saat supaya bisa bertahan dalam setiap goncangan hidup.

b. Orang kristen akan naik terbang bagai rajawali (“Mengalami Promosi”).
Mazmur 75:7-8
(7) Sebab bukan dari timur atau dari barat dan bukan dari padang gurun datangnya peninggian itu,
(8) tetapi Allah adalah Hakim: direndahkan-Nya yang satu dan ditinggikan-Nya yang lain.

Hanya Tuhan lah yang akan meninggikan kita. Itu semua bukan karena kekuatan kita sendiri.

2. Bersarang di tempat yang tinggi.
Ayub 39:30-31
(30) Atas perintahmukah rajawali terbang membubung, dan membuat sarangnya di tempat yang tinggi?
(31) Ia diam dan bersarang di bukit batu, di puncak bukit batu dan di gunung yang sulit didatangi.

Tuhan menginginkan kita selalu berada di tempat yang tinggi.

a. Memiliki paradigma tempat yang tinggi.
Markus 8:33
(33) Maka berpalinglah Yesus dan sambil memandang murid-murid-Nya Ia memarahi Petrus, kata-Nya: "Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.

Filipi 4:8
(8) Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.

Kolose 3:2
(2) Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.
Tempat yang tinggi akan mengubah sudut pandang kita saat melihat ke bawah, dimana kita akan melihat segala sesuatu menjadi lebih luas / tidak picik. Cara melihat kita akan mempengaruhi cara berpikir kita. Dan cara berpikir kita akan mempengaruhi sikap dan tindakan kita. Dan tindakan kita akan mempengaruhi masa depan kita. Milikilah cara pandang yang luas, jangan picik!!

b. Gunung yang sulit didatangi.
Mazmur 144:1-2
(1) Dari Daud. Terpujilah TUHAN, gunung batuku, yang mengajar tanganku untuk bertempur, dan jari-jariku untuk berperang;
(2) yang menjadi tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, kota bentengku dan penyelamatku, perisaiku dan tempat aku berlindung, yang menundukkan bangsa-bangsa ke bawah kuasaku!


Mazmur 71:3
(3) Jadilah bagiku gunung batu, tempat berteduh, kubu pertahanan untuk menyelamatkan aku; sebab Engkaulah bukit batuku dan pertahananku.

Mazmur 61:2-4
(2) Dengarkanlah kiranya seruanku, ya Allah, perhatikanlah doaku!
(3) Dari ujung bumi aku berseru kepada-Mu, karena hatiku lemah lesu; tuntunlah aku ke gunung batu yang terlalu tinggi bagiku.
(4) Sungguh Engkau telah menjadi tempat perlindunganku, menara yang kuat terhadap musuh.


Mazmur 62:7
(7) Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah.
Gunung yang tinggi berbicara tentang gunung kudusNya Tuhan. Artinya kita harus selalu berada dalam hadirat Tuhan. Kita harus selalu membangun menara doa kita setiap saat. Kita harus selalu punya hubungan yang semakin intim dengan Tuhan.

c. Memiliki visi.
Amsal 29:18
(18) Bila tidak ada wahyu, menjadi liarlah rakyat. Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum.

Cari dan milikilah visi/wahyu dari Tuhan. Karena di saat ada visi dari Tuhan, maka di situ ada pemeliharaan dan pemenuhan hidup dari Tuhan.

d. Kekayaan terbang seperti rajawali.
Amsal 23:4-5
(4) Jangan bersusah payah untuk menjadi kaya, tinggalkan niatmu ini.
(5) Kalau engkau mengamat-amatinya, lenyaplah ia, karena tiba-tiba ia bersayap, lalu terbang ke angkasa seperti rajawali.

Kekayaan bukanlah tujuan, tetapi sebagai akibat dari “terbang tinggi bagai rajawali”. Saat kita terbang tinggi bagai rajawali bersama Tuhan, maka kekayaan akan mengikuti kita, karena Tuhan lah yg memperkaya kita.


Tuhan Yesus memberkati.

0 komentar: